Search This Blog

Monday, July 5, 2010

Instalasi Swish-e 2.4.7 di ubuntu 8.04 LTS

Sebelumnya saya pernah menulis tentang pencarian file di operating system Windows dengan menggunakan service Windows Indexing. Masih dengan ide yang sama, saya coba explore tentang metode indexing di operating system Linux, pada artikel ini saya menggunakan distro Ubuntu 8.04 LTS.

Setelah saya googling, salah satu aplikasi yang mampu melakukan indexing di Linux adalah aplikasi SWISH-E http://swish-e.org/

Disini saya hanya akan menulis tentang cara melakukan instalasi, konfigurasi dan ujicoba indexing dan searching. Edisi berikutnya (kalau ada waktu) saya akan posting tentang pencarian untuk tipe file yang lain, pencarian melalui jaringan, dll.

Langkah-langkah yang saya tulis pada artikel ini dengan asumsi komputer anda telah terkoneksi ke internet (online), jika anda offline, silahkan download package-nya dulu dan lakukan instalasi.

Penjelasan symbol:

# artinya anda sebaiknya menggunakan account superuser (root)

$ artinya anda sebaiknya menggunakan account user

Instalasi dan konfigurasi Swish-e:

  1. Lakukan instalasi Ubuntu 8.04 LTS, dowload link http://www.ubuntu.com/desktop/get-ubuntu/download

  2. Setelah itu, jangan lupa melakukan update dan install build-essential Ubuntu, caranya:

    • # apt-get update

    • # apt-get install build-essential

    • Jika ingin Ubuntu anda bisa berkomunikasi dengan windows menggunakan protokol SFTP atau FTP, silahkan install ssh, caranya : # apt-get install ssh

  1. Setelah instalasi Ubuntu selesai, saatnya instalasi Swish-e. Perlu diketahui ada beberapa package yang perlu diinstal lebih dulu sebelum Swish-e, sedangkan package yang lain boleh diinstal setelah Swish-e. Package yang perlu diinstal sebelum Swish-e : Libxml2 dan Zlib. Package yang bisa dinstall setelah Swish-e : SWISH::API Perl Module, Indexing Dokumen PDF, Indexing Dokumen MS Word, Indexing Dokumen Excel, dll.

  2. Install Libxml2

  1. Install Zlib

    • $ wget http://zlib.net/zlib-1.2.5.tar.gz

    • $ gzip -dc libxml2-2.7.7.tar.gz | tar xof -

    • $ cd libxml2-2.7.7

    • $ ./configure

    • $ make

    • $ make check

    • $ sudo su

    • # make install

    • exit

    • $

  1. install swish-e 2.4.7

        All 4 tests passed
==================
    • $ sudo su

    • # make install

    • # exit

    • $

  1. Cek hasil instalasi Swish-e

    • $ swish-e -V

      ============

      SWISH-E 2.4.7

      ============

      Jika ada error yang menyebutkan bahwa gagal melakukan loading shared library, contoh: “error while loading shared libraries: libswish-e.so.2”, artinya Ubuntu anda belum bisa mengenali file library Swish-e. Biasanya karena file-file instalasi tidak ditempatkan pada folder default Swish-e. Agar bisa dikenali oleh Ubuntu:

      • masuk ke folder library Swich-e, default ada di # /usr/local/lib.

      • Ketik perintah berikut: # ldconfig

      • Coba lagi $ swish-e -V, sampai tidak ada error yang muncul berarti instalasi anda sukses.

  1. Install SWISH::API Perl Module

    • $ cd swish-e-2.4.7

    • $ cd perl

    • $ perl Makefile.PL

    • $ make

    • $ make test

    • $ sudo su

    • # make install

    • # exit

    • $

  1. SWISH-E dan SWISH::API Perl Module sudah terinstall penuh. Package Swish-e hanya melakukan indexing untuk file-file HTML, XML dan text file. Untuk tipe file yang lain perlu dilakukan instalasi package-nya masing-masing. Sekarang kita akan mencoba melakukan indexing file HTML.

    • Buat 2 folder misalnya “my-htmls” dan “indexes” di bawah folder local, caranya: $ mkdir my-html-docs dan $ mkdir indexes

    • simpan 1 buah file di folder my-html-docs yang nantinya akan diindex. Saya ambil 1 file dari http://swish-e.org/docs/install.html dan disimpan di folder tersebut

    • masuk ke folder indexes: $ cd indexes dan buat 1 buah file dengan nama my-html.conf: $ touch my-html.conf

    • Edit file yang baru dibuat: $ vim my-html.conf

    • Tekan tombol “Insert” di keyboard untuk bisa menulis data berikut di file tersebut:

      IndexDir ../my-html-docs/

      IndexOnly .html

      IndexFile ./my-html.index

      Untuk keluar dari edit mode dan menyimpan perubahan file tersebut, tekan tombol “ESC” dan ketik :wq lalu tombol “Enter”.

      Untuk keluar dari edit mode tetapi tidak ingin menyimpan perubahan file tersebut, tekan tombol “ESC” dan ketik :q! lalu tombol “Enter”.

      IndexDir menunjukkan folder dimana Swish-e akan mencari file yang nantinya diindex. IndexOnly menunjukkan extension file yang akan diindex, contoh di atas hanya file html saja. IndexFile menujukkan lokasi dimana file hasil index tersebut disimpan.

    • Perintahkan swish-e untuk melakukan indexing, caranya:

      $ swish-e -c my-html.conf

    • Proses indexing selesai dan bisa dilanjutkan dengan proses searching.

  1. Searching

    Contoh: akan dilakukan pencarian kata “install” di folder my-html-docs dan hanya akan dikeluarkan 3 buah file saja. Perintahnya:

    $ swish-e -f my-html.index -m 3 -w install

    Silahkan dilihat hasilnya.

Thursday, July 1, 2010

Pencarian isi file dengan Windows Indexing Service melalui Jaringan

Windows menyediakan Windows Indexing Service untuk mempercepat pencarian dokumen-dokumen anda. Lihat link berikut ini untuk melakukan konfigurasi agar Windows Indexing Service anda berjalan efisien dan tidak mengganggu performansi komputer:

Konfigurasi Windows Indexing Service

Setelah melakukan konfigurasi, muncul pertanyaan berikutnya:
Bagaimana agar pencarian bisa dilakukan dari komputer lain?



Big Picture

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, gambaran besar yang terpikirkan ada 2 model, yaitu:

Search Companion (SC) : tools search desktop bawaan windows, bisa diakses melalui Start – Search atau tombol Search di Windows Explorer. Banyak tools search desktop yang sudah dikembangkan (free dan berbayar) contohnya Windows Desktop Search, Google Desktop Search, Yahoo Desktop Search, dll.

Model 1 adalah model yang paling sederhana dalam pencarian isi file melalui jaringan. Model ini cocok apabila ada pengelompokkan katalog tertentu untuk setiap user atau group user, misalnya katalog marketing (folder marketing) untuk group user marketing, dst. Sedangkan jika tidak ada pengelompokkan katalog yang jelas, model ini akan menghasilkan index yang sama di setiap komputer user (negatif poin). Sebaliknya model 2 bisa mengatasi kelemahan yang muncul di model 1.

Windows Indexing Service - Alias

Beruntung karena Windows Indexing Service memungkinkan untuk menambahkan shared folder dalam katalog, sehingga jika anda menambahkan shared folder ke dalam "Directories" indexing, maka semua user yang memiliki akses ke shared folder tersebut bisa melakukan pencarian dengan cepat.

Berikut ini garis besar konfigurasinya:

  1. Buat share folder dan atur hak akses user yang boleh melihat isi folder tersebut. Share folder ini nantinya akan dimasukkan dalam daftar "Directories" indexing.
  2. Konfigurasi Windows Indexing Service pastikan share folder (no 1) dimasukkan dalam "Directories"
  3. Setting "Network Share Alias" agar ditambahkan secara otomatis pada saat melakukan indexing, caranya:
    • Klik kanan "Index Local On Local Machine" dan pilih "Properties".
    • Centang "Add Network Share Alias Automatically" yang ada di tab "Tracking"
    • Klik kanan katalog yang sudah anda buat dan pilih "Properties".
    • Pada tab "Tracking" ada 2 pilihan:
      • "Add Network Share Alias Automatically". Jika anda centang pilihan ini, berarti penambahan Network Share Alias tidak tergantung dari setingan "Index Local On Local Machine".
      • "Inherit above settings from Service", artinya katalog ini tergantung dari setingan "Index Local On Local Machine". Saran saya pilih yang ini saja.
  4. Restart Windows Indexing Service dan biarkan idle beberapa saat.
  5. Anda bisa lihat pada list "Directories" akan ada tambahan folder yang sama, namun data aliasnya terisi. Folder ini menunjukkan shared folder
  6. Buka Search Companion dari komputer client (pastikan user ini memiliki akses ke folder yang dishare di no 1)
  7. Isi "Look in" sesuai dengan nama alias share folder, \\nama_server\nama_folder.
  8. Masukkan kata kunci yang ingin dicari pada kolom "A word or phrase in the file"
  9. Tekan tombol "Search"

Wednesday, June 30, 2010

Windows Indexing Service

Bagi para pengguna windows, mungkin anda sudah membaca tentang "Indexing Service" yang dikatakan tidak penting dan dengan tidak mengaktifkan (disable) fitur ini akan mampu meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Statement di atas ada benarnya juga tetapi tidak sepenuhnya benar :). Ada keuntungan yang bisa diperoleh dengan penggunaan "Indexing Service", antara lain jika secara rutin perlu melakukan pencarian isi file pada harddisk dengan ukuran besar (multigigabyte), maka dengan "Indexing Service" sudah pasti akan menghemat banyak sekali waktu.

Cara kerja Indexing Service mirip dengan screen-saver, proses indexing dilakukan pada saat computer dalam kondisi idle. Jika ada aktivitas keyboard atau mouse, maka proses indexing akan pause. Jadi tidak akan mengganggu performansi sistem pada saat anda menggunakan komputer.

Namun jika anda tidak mengubah default setting dari Indexing Service, maka sudah pasti akan menggangu performansi komputer anda, karena secara default, indexing dilakukan terhadap semua file yang ada di seluruh hard-drive anda. Jadi sebaiknya lakukan konfigurasi ulang agar indexing dilakukan langsung ke direktori atau folder tempat anda menyimpan data.


Berikut ini cara melakukan konfigurasi Indexing Service agar performansi tidak terganggu:

Cara Kerja Indexing Service

Sebelum melakukan konfigurasi sebaiknya anda tahu dulu cara kerja Indexing Service. Pada saat proses indexing, terjadi pengumpulan semua informasi dari setiap file kemudian informasi tersebut disimpan dalam sebuah katalog atau database. Saat proses search dilakukan, pencarian dilakukan pada database tersebut bukan pada file-file di hard-drive.

Indexing service menggunakan pre-konfigurasi filter untuk menentukan tipe-tipe file yang termasuk dalam pencarian, dimana secara default hanya terdiri dari HTML, text, dan file-file Microsoft Office termasuk email dengan tambahan sebuah daftar "noise words" yaitu kata-kata yang tidak perlu diindex seperti awalan, kata hubung, dll.

Proses indexing juga mengambil informasi yang terkait dengan file seperti ukuran file, tanggal dan waktu, tipe file, dll

NTFS Format

Proses indexing akan berjalan baik pada hard-disk dengan format NTFS, karena proses ini akan mengambil beberapa keuntungan dari fitur-fitur NTFS seperti fitur Change Journal.

Dengan fitur ini, semua log penghapusan, penambahan dan perubahan yang terjadi di semua folder akan tercatat, sehingga proses indexing bisa tahu kapan penambahan, perubahan dan penghapusan dilakukan untuk proses update database index.

Mungkin bayangan anda, proses ini akan butuh database dengan ukuran yang besar. Sebenarnya tidak, karena database disimpan dalam bentuk NTFS Sparse File, yaitu sebuah fitur yang menyimpan file dengan kebutuhan space harddisk yang kecil dibandingkan dengan format FAT.

Konfigurasi Indexing Service

  1. Buka console Indexing Service, dengan perintah Ciadv.msc melalui Start – Run. Klik tombol “Show/Hide Console Tree” untuk menampilkan menu sebelah kanan, seperti tampilan gambar berikut.
    '

  2. Pilih folder “Directories”, dan lihat semua daftar folder yang termasuk dalam proses indexing. Agar proses indexing efisien, pertama, hapus semua folder yang ada di “Directories” dengan cara klik-kanan pada masing-masing folder dan pilih “Delete”.

  3. Tambahkan folder yang berisi data Anda (misalnya My Documents) ke folder “Directories”. Caranya:

    - Klik kanan “Directories”, pilih menu “New” dan “Directory”

    - Pada kolom “path”, browse lokasi folder My Documents, kemudian klik “OK”

  4. Buka windows explorer dan klik kanan folder “My Documents” dan pilih “Properties”

  5. Pada jendela “My Documents Properties” pada tab “General” klik tombol “Advanced”.

  6. Centang “For Fast Searching, Allow Indexing Service To Index This Folder” dan klik OK.

  7. Akan muncul form konfirmasi, pastikan anda memilih “Apply Changes To This Folder, Subfolders And Files check box” dan klik OK

  8. Kembali ke window Indexing Service, klik kanan “Indexing Service on Local Machine” dan pilih “Start”.

  9. Proses indexing akan dimulai, dan sebaiknya anda biarkan sistem anda idle untuk beberapa saat. Pada saat proses indexing berjalan akan ditandai dengan status “Scanning, Scanning (NTFS), Started” seperti gambar berikut:

  10. Ketika proses indexing selesai, ditandai dengan status “Started”, pada saat ini anda bisa melakukan pencarian. Pencarian bisa dilakukan dengan menggunakan fitur “Query the Catalog” yang ada windows Indexing Service.

Menambahkan Tipe File

Secara default, Indexing Service hanya dilengkapi dengan filter untuk file-file HTML, Text, semua file Microsoft Office termasuk email. Jika anda ingin menambahkan tipe file yang lain, anda dapat mencari dan melakukan instalasi jenis filter yang lain, biasa disebut IFilters. Beberapa IFilters ada yang free dan ada yang berbayar.

Berikut beberapa link IFilters yang saya ketahui:

Untuk filter PDF: klik link ini

Untuk filter Visio: klik link ini

untuk yang lain silahkan anda googling :).

Setelah anda melakukan instalasi IFilter, stop dan start kembali Indexing Service untuk memberikan efek terhadap IFilter yang baru diinstal.

Menambahkan unknown Tipe

Indexing bisa juga dilakukan terhadap file-file yang ekstensinya tidak diketahui, caranya:

Klik kanan pada “Indexing Service On Local Machine” dan pilih “Properties”.

Pada jendela “Indexing Service On Local Machine Properties”, centang “Index Files With Unknown Extensions” dan klik “OK”.


Link yang terkait:

Indexing dan Search Melalui Jaringan

Monday, June 28, 2010

Citrix : Mapping Printer Client

Teknologi Thin-Client semakin banyak digunakan di berbagai industri, namun demikian tidak semua teknologi thin-client memperhatikan performansi publish aplikasinya.
Citrix (atau sekarang dikenal dengan nama xen-app) cukup konsen terhadap performansi, salah satunya terhadap proses print dokumen. Dengan teknologi citrix, proses print dokumen bisa dikatakan low-bandwidth-consumption.

Berikut ini saya coba share cara mencetak menggunakan printer lokal dan printer sharing dengan menggunakan Citrix (Xen-App):


1. Perlu diperhatikan penamaan printer lokal dan printer sharing (sebaiknya dibuat standarisasi penamaan printer). Untuk jumlah printer yang banyak, jika nama printer mirip/sama akan merepotkan.

2. Dari server Citrix, buka "Presentation Server Console"

3. Extend menu "Printer Management"

4. Klik menu "Drivers", pastikan bahwa driver printer sudah ada di list, misalnya Epson LX-300. Jika belum ada, lakukan instalasi driver printer di server.

5. Klik kanan menu "Drivers"

6. Klik sub-menu "Mapping"

7. Klik tombol "Add" dan tambahkan data sebagai berikut:
- Client driver : diisi dengan nama lokal printer atau network printer yang ada di komputer client, misalnya : Asmoro_EpsonLX300
- Server driver : diisi dengan nama printer server yang bersesuaian dengan driver client, misalnya : Epson LX-300

8. Untuk merubah mapping, pilih mapping yang ada dan klik tombol "Edit". Untuk menghapus mapping, pilih mapping yang ada dan klik tombol "Remove".

9. Klik OK.

Silahkan dicoba lakukan print saat menjalankan aplikasi dari citrix client.